Kumpulan Cerita Sex Terbaru 2018 - Bukan salahku kalau aku masih menggebu-gebu dalam berhubungan seks.
Sayangnya suamiku sudah uzur, kami beda umur hampir 15 tahun, sehingga
dia tidak lagi dapat memberi kepuasan kepadaku. Dan bukan salahku pula
kemudian aku mencari pelampiasan pada pria-pria muda di luar, untuk
memenuhi hasrat seks-ku yang kian menggebu di usia kepala 3 ini.
Namun sepandai-pandainya aku berselingkuh akhirnya ketahuan juga.
Suamiku marah bukan kepalang memergoki aku berpelukan dengan seorang
pria muda sambil telanjang bulat di sebuah motel. Dan ultimatum pun
keluar dari suamiku. Disinilah cerita ewe ini dimulai.
Aku dilarang olehnya beraktivitas di luar rumah tanpa pengawalan.
Entah itu dengan suamiku ataupun kedua anakku. Tak sedikitpun aku lepas
dari pengawasan mereka bertiga. Secara bergantian ketiganya mengawasiku.
Tommy anak sulungku yang baru masuk kuliah dapat giliran mengawasi di
pagi hari karena dia masuk siang.
Siangnya giliran Bagus yang duduk di kelas dua SMA, untuk
mengawasiku. Dan malamnya suamiku kena giliran. Tentu saja aktivitas
seks-ku pun terganggu total. Hasratku sering tak terlampiaskan,
akibatnya aku sering uring-uringan. Memang sih aku bisa masturbasi, tapi
kurang nikmat. Dua minggu berlalu aku masih bisa menahan diri.
Sebulan berlalu aku sudah stres berat. Bahkan frekuensi masturbasiku
terus bertambah, sampai pernah sehari 10 kali kulakukan. Tapi tetap saja
tak pernah mencapai kepuasan yang total. Aku masih butuh kemaluan
laki-laki!
Seperti pada pagi hari Senin, saat bangun pagi jam 8 rumah sudah
sepi. Suamiku dan Bagus sudah pergi, dan tinggal Tommy yang ada di
bawah. Aku masih belum bangkit dari tempat tidurku, masih malas-malasan
untuk bangun.
Tiba-tiba aku tersentak karena merasa darahku mengalir dengan cepat.
Ini memang kebiasaanku saat bangun pagi, nafsu seks-ku muncul. Sebisanya
kutahan-tahan, tapi selangkanganku sudah basah kuyup. Aku pun segera
melorotkan CD-ku dan langsung menyusupkan dua jari tangan kananku ke
lubang kemaluanku.
Aku mendesis pelan saat kedua jari itu masuk, terus kukeluar-masukkan
dengan pelan tapi pasti. Aku masih asyik bermasturbasi, tanpa menyadari
ada sesosok tubuh yang sedang memperhatikan kelakuanku dari pintu kamar
yang terbuka lebar. Dan saat mukaku menghadap ke pintu aku terkejut
melihat Tommy, anak sulungku, sedang memperhatikanku bermasturbasi.
Tapi anehnya aku tidak kelihatan marah sama sekali, tangan kanan
masih terus memainkan kemaluanku, dan aku malah mendesah keras sambil
mengeluarkan lidahku. Dan Tommy tampak tenang-tenang saja melihat
kelakuanku.
Aku jadi salah tingkah, tapi merasakan liang vagina yang makin basah
saja, aku turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah Tommy. Anak
sulungku itu masih tenang-tenang saja, padahal saat turun dari tempat
tidur aku sudah melepas pakaian dan kini telanjang bulat. Aku yang sudah
terbuai oleh nafsu seks tak mempedulikan statusku lagi sebagai mamanya.
Saat kami berhadapan tangan kanan langsung meraba selangkangan anak sulungku itu.
“Bercintalah dengan Mama, Tommy!” pintaku sambil mengelus-elus selangkangan Tommy yang sudah tegang.
Tommy tersenyum, “Mama tahu, sejak Tommy berumur 17 Tommy sudah
sering membayangkan bagaimana nikmatnya kalo Tommy bercinta dengan
Mama…”
Aku terperangah mendengar omongannya.
“Dan sering kalo Mama tidur, Tommy telanjangin bagian bawah Mama serta menjilatin kemaluan Mama.”
Aku tak percaya mendengar perkataan anak sulungku ini.
“Dan kini dengan senang hati Tommy akan entot Mama sampai Mama puas!”.
Tommy langsung memegang daguku dan mencium bibirku dan melumatnya
dengan penuh nafsu. Lidahnya menyelusuri rongga mulutku dengan ganas.
Sementara kedua tangannya bergerilya ke mana-mana, tangan kiri
meremas-remas payudaraku dengan lembut sementara tangan kanannya
mengelus permukaan kemaluanku. Aku langsung pasrah diperlakukan anakku
sedemikian rupa, hanya sanggup mendesah dan menjerit kecil. Puas
berciuman, Tommy melanjutkan sasarannya ke kedua payudaraku.
Kedua puting susuku yang waktu kecil pernah Tommy hisap, kembali
dihisap anak sulungku itu dengan lembut. Kedua permukaan payudaraku
dijilati sampai mengkilat, dan aku sedikit menjerit kecil saat putingku
digigitnya pelan namun mesra. Aduh, tak henti-hentinya aku mendesah
akibat perlakuan Tommy.
Ciuman Tommy berlanjut ke perut, dan anakku itu pun berjongkok
sementara aku tetap berdiri. Aku tahu apa yang akan Tommy lakukan dan
ini adalah bagian di mana aku sering orgasme. Yah, aku paling tak tahan
kalau kemaluanku di oral seks.
Tommy tersenyum sebentar ke arahku, sebelum mulutnya mencium
permukaan lubang tempat di mana dia dulu pernah keluar. Lidahnya pun
menari-nari di liang vagina mamanya, membuatku melonjak bagai tersetrum.
Kedua tanganku terus memegangi kepalanya yang tenggelam di
selangkanganku, saat lidahnya menjilati klitorisku dengan lembut.
Dan benar saja, tak lama kemudian tubuhku mengejang dengan hebatnya
dan desahanku semakin keras terdengar. Tommy tak peduli, anak sulungku
itu terus menjilati kemaluanku yang memuncratkan cairan-cairan kental
saat aku berorgasme tadi.
Aku yang kelelahan langsung menuju tempat tidur dan tidur telentang.
Tommy tersenyum lagi. Anakku itu kini melucuti pakaiannya sendiri dan
siap untuk menyetubuhi mamanya dengan penisnya yang telah tegang. Tommy
bersiap memasukkan penisnya ke lubang vaginaku, dan aku menahannya,
“Tunggu sayang, biar Mama kulum burungmu itu sebentar.”
Tommy menurut, di sodorkannya penis yang besar dan keras itu ke arah
mulutku yang langsung mengulumnya dengan penuh semangat. Penis anakku
itu kini kumasukkan seluruhnya ke dalam mulutku sementara anakku
membelai rambutku dengan rasa sayang. Batangnya yang keras kujilati
hingga mengkilap.
“Sekarang kau boleh entot kemaluan Mama, Tom..” kataku setelah puas
mengulum penisnya. Anakku itu mengangguk. Penisnya segera dibimbing
anakku menuju lubang kemaluan tempat Tommy lahir. Vaginaku yang basah
kuyup memudahkan penis Tommy untuk masuk ke dalam dengan mulus.
“Ahh.. Tomm!” aku mendesah saat penis Tommy amblas dalam kemaluanku.
Tommy lalu langsung menggenjot tubuhnya dengan cepat, lalu berubah
lambat tapi pasti. Diperlakukan begitu kepalaku berputar-putar saking
nikmatnya.
Apalagi Tommy seringkali membiarkan kepala penisnya menggesek-gesek
permukaan kemaluanku sehingga aku kegelian. Berbagai macam posisi
diperagakan oleh Tommy, mulai dari gaya anjing sampai tradisional
membuatku orgasme berkali-kali.
Tapi anak sulungku itu belum juga ejakulasi membuatku penasaran dan
bangga. Ini baru anak yang perkasa. Dan baru saat aku berada di atas
tubuhnya, Tommy mulai kewalahan. Goyangan pinggulku langsung memacunya
untuk mencapai puncak kenikmatan.
Dan saat Tommy memeluk dengan erat, saat itu pula air mani anak
sulungku itu membasahi kemaluanku dengan derasnya, membuatku kembali
orgasme untuk yang kesekian kalinya. Selangkanganku kini sudah banjir
tidak karuan bercampur aduk antara mani Tommy dengan cairanku sendiri.
Tommy masih memelukku dan mencium bibirku dengan lembut.
Dan kami terus bermain cinta sampai siang dan baru berhenti saat
Bagus pulang dari sekolah. Sejak saat itu aku tak lagi stress karena
sudah mendapat pelampiasan dari anakku. Setiap saat aku selalu dapat
memuaskan nafsuku yang begitu besar.
Dan tidak seorang pun mengetahui kecuali kami berdua
Home
»
. Sayangnya
»
aku
»
berhubungan
»
Bukan
»
dalam
»
kalau
»
masih
»
menggebu-gebu
»
salahku
»
seks
»
suamiku
»
sudah
»
uzur
» Kumpulan Cerita Sex Terbaru Nafsuku Terpuaskan Oleh Anak Sulungku
Thursday, August 2, 2018
Next
This is the most recent post.
Older Post
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment